Virus
PENDAHULUAN
Pada tahun 1889 Frederich Loeffer dan Frosch menemukan bukti bahwa penyebab penyakit kuku dan mulut pada hewan ternak adalah partikel penginfeksi yang berukuran lebih kecil dibandingkan bakteri. Sejak itu diketahui bahwa virus merupakan bentuk pertengahan antara organisme hidup dan tidak hidup. Virus yang berada di luar tubuh inang mengalami penurunan proses metabolisme, hal inilah yang menyebabkan virus dikatakan partikel tidak hidup.
Pada tahun 1889 Frederich Loeffer dan Frosch menemukan bukti bahwa penyebab penyakit kuku dan mulut pada hewan ternak adalah partikel penginfeksi yang berukuran lebih kecil dibandingkan bakteri. Sejak itu diketahui bahwa virus merupakan bentuk pertengahan antara organisme hidup dan tidak hidup. Virus yang berada di luar tubuh inang mengalami penurunan proses metabolisme, hal inilah yang menyebabkan virus dikatakan partikel tidak hidup.
Kehidupan virus
sangat bergantung pada keberadaan sel inang, karena untuk bereproduksi
dilakukan dengan cara menginfeksi sel inang.
STRUKTUR
Sebuah partikel virus dikenal dengan nama virion. bagian luar dari tubuh virus dibungkus oleh selubung protein yang dikenal dengan nama Kapsid. kapsid mengandung materi genetik berupa asam nukleat DNA atau RNA yang memiliki kemampuan membentuk kode-kode genetik untuk sintesis elemen-elemen tubuh virus. Struktur tubuh virus bakteriofage seperti terlihat pada gambar dibawah ini!
REPRODUKSI
Virus menyerang sel inang dengan cara menyuntikkan materi genetiknya ke dalam sel inang. Sel yang terinfeksi memproduksi protein virus dan materi genetiknya lebih banyak dibandingkan protein tubuhnya sendiri.
Beberapa jenis
virus bisa dalam keadaan dorman di dalam tubuh sel inangnya sampai jangka waktu
tertentu, tidak menyebabkan kerusakan, dan menjadi bagian dari sel inang. Fase
reproduksi sel seperti di atas disebut daur lisogenik. tapi jika ada penstimulus
keadaan dorman tersebut, maka virus akan aktif, dan kembali melakukan daur
litik dengan cara sintesis atau penggandaan materi genetik, merakit
komponen-komponen tubuh virus, menghancurkan sel inang dan siap menginfeksi sel
inang berikutnya.
Virus menyebabkan penyakit pada sel eukariot. Beberapa penyakit pada manusia yang disebabkan virus diantaranya cacar, influensa, herpes, polio, ebola, demam, dan AIDS. bahkan beberapa jenis kanker disebabkan oleh virus Di sisi lain, karena virus memiliki kemampuan mentransfer materi genetik dari satu species ke species lain, makavirus banyak dimanfaatkan para ahli untuk kegiatan rekayasa genetika. Virus dapat bergabung dengan beberapa materi genetik dari sel inangnya, kemudian bereplikasi, selanjutnya mentransfer informasi genetik ke sel inang berikutnya. peristiwa tersebut dikenal dengan istilah transduksi
Virus menyebabkan penyakit pada sel eukariot. Beberapa penyakit pada manusia yang disebabkan virus diantaranya cacar, influensa, herpes, polio, ebola, demam, dan AIDS. bahkan beberapa jenis kanker disebabkan oleh virus Di sisi lain, karena virus memiliki kemampuan mentransfer materi genetik dari satu species ke species lain, makavirus banyak dimanfaatkan para ahli untuk kegiatan rekayasa genetika. Virus dapat bergabung dengan beberapa materi genetik dari sel inangnya, kemudian bereplikasi, selanjutnya mentransfer informasi genetik ke sel inang berikutnya. peristiwa tersebut dikenal dengan istilah transduksi
Catatan lain dari virus
Menurut para
ahli biologi, virus merupakan organisme peralihan antara makhluk hidup dan
benda mati. Dikatakan peralihan karena virus mempunyai ciri-ciri makhluk hidup,
misalnya mempunyai DNA (asam deoksiribonukleat) dan dapat berkembang biak pada
sel hidup. Memiliki ciri-ciri benda mati seperti tidak memiliki protoplasma dan
dapat dikristalkan. Para penemu virus antara lain D. Iwanoski (1892) pada tanaman
tembakau, dilanjutkan M. Beijerinck (1898), Loffern dan Frooch (1897) menemukan
dan memisahkan virus penyebab penyakit mulut dan kaki (food and mouth
diseases), Reed (1900) berhasil menemukan virus penyebab kuning (yellow fever),
Twort dan Herelle (1917) penemu Bakteriofage, Wendell M. Stanley (1935)
berhasil mengkristalkan virus mosaik pada tembakau. Pengetahuan tentang virus
terus berkembang sampai lahir ilmu cabang biologi yang mempelajari virus
disebut virology.
1. Ciri-ciri Virus
1. Ciri-ciri Virus
Berukuran ultra
mikroskopis
Parasit sejati/parasit obligat
Berbentuk oval,
bulat, batang, huruf T, kumparan Kapsid tersusun dari protein yang berisi DNA
saja atau RNA Dapat dikristalkan Aktivitasnya harus di sel makhluk hidup
2. Struktur Virus
Untuk mengetahui
struktur virus secara umum kita gunakan bakteriofage (virus T), strukturnya
terdiri dari:
- Kepala
Kepala virus
berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid. Satu unit protein yang
menyusun kapsiddisebut kapsomer.
- Kapsid
Kapsid adalah
selubung yang berupa protein. Kapsid terdiri atas kapsomer. Kapsid juga dapat
terdiri atas protein monomer yang yang terdiri dari rantai polipeptida. Fungsi
kapsid untuk memberi bentuk virus sekaligus sebagai pelindung virus dari
kondisi lingkungan yang merugikan virus.
c. Isi tubuh
Bagian isi
tersusun atas asam inti, yakni DNA saja atau RNA saja. Bagian isi disebut
sebagai virion. DNA atau RNA merupakan materi genetik yang berisi kode-kode
pembawa sifat virus. Berdasarkan isi yang bdikandungnya, virus dapat dibedakan
menjadi virus DNA (virus T, virus cacar) dan virus RNA (virus influenza,
HIV, H5N1). Selain itu di dalam isi virus terdapat beberapa enzim.
d. Ekor
HIV, H5N1). Selain itu di dalam isi virus terdapat beberapa enzim.
d. Ekor
Ekor virus
merupakan alat untuk menempel pada inangnya. Ekor virus terdiri atas tubus
bersumbat yang dilengkapi benang atau serabut. Virus yang menginfeksi sel
eukariotik tidak mempunyai ekor.
3. Reproduksi Virus
Cara reproduksi
virus dikenal sebagai proliferasi yang terdiri dari:
a. Daur litik (litic cycle)
1. Fase Adsorbsi
(fase penempelan)
Ditandai dengan
melekatnya ekor virus pada sel bakteri. Setelah menempel virus mengeluarkan
enzim lisoenzim (enzim penghancur) sehingga terbentuk lubang pada dinding
bakteri untuk memasukkan asam inti virus.
2. Fase Injeksi
(memasukkan asam inti)
Setelah
terbentuk lubang pada sel bakteri maka virus akan memasukkan asam inti (DNA) ke
dalam tubuh sel bakteri. Jadi kapsid virus tetap berada di luar sel bakteri dan
berfungsi lagi.
3. Fase Sintesis (pembentukan)
DNA virus akan
mempengaruhi DNA bakteri untuk mereplikasi bagian-bagian virus, sehingga
terbentuklah bagian-bagian virus. Di dalam sel bakteri yang tidak berdaya itu
disintesis virus dan protein yang dijadikan sebagai kapsid virus, dalam kendali
DNA virus.
4. Fase Asemblin
(perakitan)
Bagian-bagian
virus yang telah terbentuk, oleh bakteri akan dirakit menjadi virus sempurna.
Jumlah virus yang terbentuk sekitar 100-200 buah dalam satu daur litik.
5. Fase Litik (pemecahan sel inang)
5. Fase Litik (pemecahan sel inang)
Ketika perakitan
selesai, maka virus akan menghancurkan dinding sel bakteri dengan enzim
lisoenzim, akhirnya virus akan mencari inang baru.
b. Daur lisogenik (lisogenic cycle)
- Fase Penggabungan
Dalam menyisip
ke DNA bakteri DNA virus harus memutus DNA bakteri, kemudian DNA virus menyisip
di antara benang DNA bakteri yang terputus tersebut. Dengan kata lain, di dalam
DNA bakteri terkandung materi genetik virus.
- Fase Pembelahan
Setelah menyisip
DNA virus tidak aktif disebut profag. Kemudian DNA bakteri mereplikasi untuk melakukan
pembelahan.
3. Fase Sintesis
DNA virus
melakukan sintesis untuk membentuk bagian-bagian virus
4. Fase
Perakitan
Setelah virus
membentuk bagian-bagian virus, dan kemudian DNA masuk ke dalam akan membentuk
virus baru
5. Fase Litik
Setelah
perakitan selesai terjadilah lisis sel bakteri. Virus yang terlepas dari inang
akan mencari inang baru
Klasifikasi
Virus
Menurut
klasifikasi Bergey, virus termasuk ke dalam divisio Protophyta, kelas
Mikrotatobiotes dan ordo Virales (Virus). Pada tahun 1976 ICTV (International
Commite on Taxonomy of Virus) mempublikasikan bahwa virus diklasifikasikan
struktur dan komposisi tubuh, yakni berdasarkan kandungan asam. Pada dasarnya
virus dibedakan atas dua golongan yaitu virus DNA dan virus RNA.
a. Virus DNA mempunyai beberapa famili:
a. Virus DNA mempunyai beberapa famili:
1. Famili
Parvoviridae seperti genus Parvovirus
2. Famili
Papovaviridae seperti genus Aviadenovirus
3. Famili
Adenoviridae seperti genus Mastadenovirus
4. Famili
Herpesviridae seperti genus Herpesvirus
5. Famili
Iridoviridae seperti genus Iridovirus
6. Famili
Poxviridae seperti genus Orthopoxvirus
b. Virus RNA
mempunyai beberapa famili:
1. Famili
Picornaviridae seperti genus Enterivirus
2. Famili
Reoviridae seperti genus Reovirus
3. Famili
Togaviridae seperti genus Alphavirus
4. Famili
Paramyvoviridae seperti genus Pneumovirus
5. Famili
Orthomyxoviridae seperti genus Influensavirus
6. Famili
Retroviridae seperti genus Leukovirus
7. Famili
Rhabdoviridae seperti genus Lyssavirus
8. Famili
Arenaviridae seperti genus Arenavirus
5. Peran Virus dalam Kehidupan Manusia
a. Virus yang
menguntungkan, berfungsi untuk:
1. Membuat antitoksin
2. Melemahkan
bakteri
3. Memproduksi
vaksin
4. Menyerang pathogen
b. Virus yang
merugikan, penyakit-penyakit yang disebabkan virus antara lain:
1. Pada
Tumbuh-tumbuhan
Mozaik pada daun
tembakau Tobacco Mozaic Virus
Mozaik pada
kentang Potato Mozaic Virus
2. Mozaik pada tomat Tomato Aucuba Mozaic Virus
Kerusakan floem
pada jeruk Citrus Vein Phloem Degeneration
3. Pada Hewan
~ Tetelo pada
Unggas New Castle Disease Virus
~ Cacar pada
sapi Vicinia Virus
~ Lidah biru
pada biri-biri Orbivirus
~ Tumor kelenjar
susu monyet Monkey Mammary Tumor Virus
4. Pada Manusia
~ Influensa
Influenzavirus
~ AIDS
Retrovirus
~ SARS
Coronavirus
~ Flu burung
Avianvirus
6. Pertahanan Diri Terhadap Serangan Virus
Kemampuan virus untuk menyebabkan penyakit disebut virulensi. Virulensi virus ditentukan oleh:
a. keberadaan dan aktivitas reseptor pada permukaan inang yang memudahkan virus ...untuk melekat
b. kemampuan
virus menginfeksi sel
c. kecepatan
replikasi virus dalam sel inang
d. kemampuan sel
inang dalam menahan serangan virus
Sebagian
besar virus masuk ke tubuh manusia melalui mulut dan hidung, kulit yang luka.
Jika ada virus yang masuk, sel tubuh akan mempertahankan dengan menghasilkan
sel fagosit, antibodi, dan interferon (protein khas
0 komentar:
Posting Komentar